Jumat, 18 Desember 2015

Dirampok Sopir Travel Bandara, TKW Ini Dibuang Dipinggir Jalan

INDRAMAYU (CT) – Nasib malang menimpa salah seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW), asal Kabupaten Indramayu. TKW tersebut bernama Tunia, warga Desa Tersana Kecamatan Sukagumiwang Kabupaten Indramayu.

Pengurus DPN SBMI Jakarta , Putra menjelaskan Tunia, yang baru dipulangkan dari Negara Arab Saudi dalam kondisi tidak berdaya akibat terjatuh pada saat bekerja di Arab Saudi dan sesampainya di Indonesia,

Rabu, 16 Desember 2015

Di Denda 150 SAR Jika Makan Dan Minum Saat Setir Mobil

Garda BMI News:
Arab Saudi : Juru bicara resmi dari Direktorat Jenderal Lalu Lintas, Brigadir Jenderal Ali Rashidi, mengatakan bahwa makan dan minum saat mengemudi, pelanggaran lalu lintas, yang bernilai hukuman keuangan pelaku hingga 150 riyal, menunjukkan bahwa itu termasuk dalam apa yang disebut penyimpangan perhatian tanpa jalan saat mengemudi, menurut dikutip oleh surat kabar "Mekkah ".

Surat kabar itu menunjukkan bahwa salah satu studi asing, menyimpulkan bahwa makan dan minum saat mengemudi lebih berbahaya daripada berbicara di ponsel saat mengemudi, menunjukkan bahwa makan saat mengemudi meningkatkan durasi reaksi Rose pengemudi untuk lebih dari 40%, fakta bahwa driver yang makan saat mengemudi tidak dapat mempertahankan berjalan dalam arah tertentu.

Sumber:akhbaar24

Selasa, 15 Desember 2015

Terminal 2 Bandara Soetta Masih Angker Bagi TKI

Wonosobo:Permasalahan yang dialami Tunia, TKW lumpuh asal Indramayu yang “dibuang” oleh sopir travel yang mengantarkannnya dari Bandara Internasional Soekarno Hatta, menunjukkan Terminal 2 bandara itu belum aman.

Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Hariyanto menilai kebijakan pemindahan pintu keluar untuk TKI yang digabungkan dengan pintu keluar umum, merupakan kebijakan yang kurang tepat. Menurutnya, yang bermasalah pada pintu keluar khusus TKI sebelumnya bukan pada tempatnya, melainkan oknumnya.

“Dipindah kemana pun pintu keluarnya, kalau oknumnya yang tidak diberantas, maka kejadian pemerasan akan sering terjadi,” kata Hari saat menghadiri acara Jambore Desa, di Desa Wulungsari, Kecamatan Selomerto, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, Selasa (15/12/2015).

Menurut Hari, kejadian yang menimpa Tunia tidak akan terjadi jika oknum-oknum yang selalu memanfaatkan TKI di sekitar bandara sudah diberantas. Tunia menggunakan jasa travel bandara saat tiba dari Arab Saudi dalam keadaan lumpuh. Bukannya diperlakukan dengan baik, Tunia malah diturunkan di tengah jalan dan dirampas uangnya oleh sopir.

“Di Bandara kan ada helpdesk untuk TKI, seharusnya mereka mengarahkan ke travel yang bisa dipertanggungjawabkan. Kejadian ini membuktikan terminal 2 belum aman untuk para TKI,” kata Hari.

Hari mengaku sering mendapatkan laporan dan keluhan dari masyarakat terkait oknum-oknum nakal yang masih merugikan TKI di Terminal 2. Ia berharap instansi terkait serius melihat persoalan ini sehingga TKI menjadi nyaman pulang ke negaranya sendiri.

“Jangankan di luar negeri, di negeri sendirinya saja tidak nyaman. Pemerintah harus bisa memperbaiki ini secepatnya,” kata Hari.
UWA

Sumber : metrotvnews.com

Bapakku mulih kerjo ko luar negeri 13 wulan, balik ora nggowo duit

"Bapakku mulih kerjo ko luar negeri 13 wulan, balik ora nggowo duit. Jarene bapakku gaji'e ora dibayar karo perusahaan. Bapakku wis laporan nang endi wae, wis di mediasi nganti ping telu tapi tetep ora ono solusi. Ngajuin dana tanggap darurat nang bnp2tki pusat jarene gon marang daerah/pemda. Diparani nang pemda, jarene gon nang pusat. Mesake bapakku, aku kudu piye pak?. Bayaran sekolahku piye?. Aku isin karo koncoku, aku leren wae sekolahe pak. Melas bapak kerjo adoh nang luar negeri gajie ora dibayar." Ujar anak TKI B asal Jepara.