INDRAMAYU (CT) – Nasib malang menimpa salah seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW), asal Kabupaten Indramayu. TKW tersebut bernama Tunia, warga Desa Tersana Kecamatan Sukagumiwang Kabupaten Indramayu.
Pengurus DPN SBMI Jakarta , Putra menjelaskan Tunia, yang baru dipulangkan dari Negara Arab Saudi dalam kondisi tidak berdaya akibat terjatuh pada saat bekerja di Arab Saudi dan sesampainya di Indonesia,
dirinya pun diperlakukan tidak manusiawi oleh oknum supir travel Bandara Soekarno–Hatta.
“Korban awalnya hendak pulang ke kampung halamannya dari terminal 2 Bandara Soekarno–Hatta menuju Indramayu menggunakan Jasa Travel. Namun dalam perjalanan Tunia diturunkan di tepi jalan yang tidak diketahu oleh korban di daerah mana dan pihak supir memaksa Tunia untuk menyerahkan seluruh uang yang dibawa oleh korban,” jelas Putra.
Dia menuturkan, dalam kondisi ketakutan terpaksa Tunia menyerahkan uangnya sebesar 50 Real Arab Saudi. Mendengar informasi tersebut, BNP2TKI berusaha menyelamatkan korban dan membawanya ke Rumah Sakit Polri Keramat Jati Jakarta.
“Kondisi korban masih belum stabil kejiwaannya sehingga masih belum bisa dimintai keterangannya,” ujarnya, Selasa (15/12).
Terpisah, Ketua DPC SBMI Kabupaten Indramayu, Juwarih memaparkan bahwa pikahnya akan secepatnya terlebih dahulu menginformasikan ke keluarga korban, karena sampai saat ini keluarga masih belum mengetahui kondisi Tunia.
“Kami siap mendampingi korban untuk menuntut segala haknya mengingat korban sudah 5 tahun bekerja di Negara Arab Saudi serta akan mengusut supir travel yang sudah memeras dan meninggalkan korban di jalan” tandasnya.
Sumber : indramayu.cirebontrust.com
Pengurus DPN SBMI Jakarta , Putra menjelaskan Tunia, yang baru dipulangkan dari Negara Arab Saudi dalam kondisi tidak berdaya akibat terjatuh pada saat bekerja di Arab Saudi dan sesampainya di Indonesia,
dirinya pun diperlakukan tidak manusiawi oleh oknum supir travel Bandara Soekarno–Hatta.
“Korban awalnya hendak pulang ke kampung halamannya dari terminal 2 Bandara Soekarno–Hatta menuju Indramayu menggunakan Jasa Travel. Namun dalam perjalanan Tunia diturunkan di tepi jalan yang tidak diketahu oleh korban di daerah mana dan pihak supir memaksa Tunia untuk menyerahkan seluruh uang yang dibawa oleh korban,” jelas Putra.
Dia menuturkan, dalam kondisi ketakutan terpaksa Tunia menyerahkan uangnya sebesar 50 Real Arab Saudi. Mendengar informasi tersebut, BNP2TKI berusaha menyelamatkan korban dan membawanya ke Rumah Sakit Polri Keramat Jati Jakarta.
“Kondisi korban masih belum stabil kejiwaannya sehingga masih belum bisa dimintai keterangannya,” ujarnya, Selasa (15/12).
Terpisah, Ketua DPC SBMI Kabupaten Indramayu, Juwarih memaparkan bahwa pikahnya akan secepatnya terlebih dahulu menginformasikan ke keluarga korban, karena sampai saat ini keluarga masih belum mengetahui kondisi Tunia.
“Kami siap mendampingi korban untuk menuntut segala haknya mengingat korban sudah 5 tahun bekerja di Negara Arab Saudi serta akan mengusut supir travel yang sudah memeras dan meninggalkan korban di jalan” tandasnya.
Sumber : indramayu.cirebontrust.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar