Jumat, 20 November 2015

Dengan Donasi Mempererat Silaturahmi





GARDA BMI RIYADH
Posted by: Mas Otong

Cuaca Hari ini Di Kota Riyadh Sangatlah Sejuk, Walau Dari Pagi Cuaca Langit Mendung, Namun Sangatlah Cerah, Secerah Wajah-Wajah Para Relawan GARDA BMI di Kota Riyadh,BERSATU KITA TEGUH BERCERAI KITA RUNTUH, Peribahasa Inilah Yang Tepat Kita Sampaikan, Pagi ini Jum'at, 20 November 2015 Beberapa Paguyuban Masyarakat BMI di Kota Riyadh Bersama "GARDA BMI RIYADH PEDULI UMAT" Menyalurkan Hasil Penggalangan Bantuan Sembako Kepada BMI Yang Bekerja Di Perusahaan Kontraktor UNI STAR Yang Kebetulan Saat Ini Di Rundung Masalah Telat Gaji Selama 3 Bulan Sampai 4 Bulan, Hingga Saat ini mereka juga Belum Menerimanya.  Ahamdulillah Berkat Sosialisasi Peberapa Paguyuban Ormas BMI Yang Di Motori Oleh GARDA BMI RIYADH Bersama Paguyuban Baraya Sunda Riyadh( PBSR) Dan Paguyuban Madiun Selatan Beserta Kawan-Kawan Semua Yang Pagi ini Setelah Acara Serah Terima Di Lanjutkan Dengan Acara Saresehan, Acara ini Di isi Dengan Beberapa Sambutan Dan Diskusi Seputar Wacana GARDA BMI RIYADH, Di Mana Acara ini Di Buka Langsung Oleh Pembina Bapak H.Saech Widodo, Dalam Sambutanya Beliau Menyampaikan Seputar Pentingnya Menggalang Persatuan di Antara Paguyuban Ormas Untuk Mewujudkan Cita-Cita Dan Tujuan Utama Untuk Menuju TKI Yang Mandiri,Berwawasan Dan Bermartabat. Selanjutnya Di Teruskan Dengan Sambutan-Sambutan Ketua Paguyuban dan Musyawarah Serta Usulan-Usulan, Ketua PBSR Yang Di Kenal Dengan Nama H.Abah Ebot Juga Menyampaikan Perlunya Untuk Terus Meningkatkan Adanya Silahturahmi Antara Paguyuban Untuk Meningkatkan Kesatuan Dan Persatuan, Sebagaimana Yang Juga Di Sampaikan Oleh Bapak H.Faisal (Div.Olahraga) Dengan Banyaknya Paguyuban Ormas Yang Bergabung Bersama GARDA BMI RIYADH Di Harapkan Bisa Menghilangkan Adanya Praktek Percaloan Sesama TKI Apa Bila Ada Pengurusan Yang Bermasalah. Selanjutnya Dengan Semakin Banyaknya Permintaan Beberapa Ormas Yang Berada Di Riyadh Untuk Bergabung Bersama GARDA BMI RIYADH Sebagai Mana Yang Telah Di Sampaikan Bapak H.Tatang Anggota PBSR Yang Bekerja Di Perhotelan, Ucapan Terima Kasih Juga Di Sampaikan Oleh : Abdul Aziz Rasman (Kang Dul) Ketua Panitia Penggalangan Dana GARDA BMI RIYADH PEDULI UMAT.Beliau Mengatakan.Terima Kasih Yang Tak Terhingga Kepada PBSR,MADIUN SELATAN,Dan Pihak KBRI.Yang Telah Memberi Support. Khusunya Pada Pekerja Sarikah UNISTAR.Dengan Bergabungnya BMI di Berbagai Sektor. Akan Lebih Meningkatkan Ajang Silahturahmi Utuk Lebih Mengenalkan GARDA BMI RIYADH Ke Seluruh BMI Yang Ada Di Riyadh, Demikian Semoga Apa Yang Telah Di Lakukan Oleh Saudara - Saudara Kita ini Menjadi Suatu Catatan Amal Soleh, Dan Untuk Semua Donatur Yang Berasal Dari Ormas Atau Perorangan Juga Semoga Menjadikan Amalan Soleh Dan Allah. Membalasnya Berlipat Ganda, Salam Sejahtera Dari Kami GARDA BMI RIYADH. (SWH)



Selasa, 17 November 2015

"SEHARUSNYA MENOLONG, BUKAN MEMAKAN SESAMA" (DI BALIK PROGRAM PEMULANGAN GRATIS TKIO ARAB SAUDI


JEDDAH - Pagi itu, Ahad, 15 November 2015, aku tengah sibuk memanggil dengan suara lantang dibantu sejumlah teman LSM, satu-persatu para WNI-Tak Berdokumen atau yang lebih dikenal dengan istilah WNI Overstayer atau WNIO. Mereka adalah rombongan sebanyak 2 bus yang akan diberangkatkan menuju Tarhil di Syumaisi untuk menjalani pengambilan sidik jari dalam rangka pengurusan exit atau ijin keluar dari Arab Saudi dan pulang ke Tanah Air.
Tiba-tiba saja dengan suara lirih, seorang ibu yang menggendong balita dengan dua bocah kecil di kanan kirinya mendekatiku.
"Pak, benar ini pemulangan gratis?" Tanyanya dengan suara terbata-bata.
"Betul Bu. Memang kenapa? Tanyaku balik.
"Saya kok disuruh bayar Pak," tuturnya.
"Bayar sama siapa Bu?" Tanyaku lagi.
"Sama itu tuh. Itu yang ada di kursi roda," terang ibu itu sambil menunjuk seorang ibu tua yang tengah didorong oleh seorang di kursi roda menuju bus yang akan membawanya ke Tarhil.
"Ternyata dia ikut pemulangan ini juga," lanjut ibu itu dengan nada kesal karena merasa tertipu.
"Sssttt...! Mari bu, ikut saya," bisikku ke ibu itu.
Sontak Ibu itu beranjak dari kerumunan massa WNIO yang berada di sudut halaman kantor KJRI Jeddah, sambil memegangi tangan kedua anaknya yang masih kecil. Kupersilakan dia masuk ke ruanganku agar tidak ada yang curiga, dan bisa bercerita bebas tanpa rasa sungkan dan takut.
"Bagaimana ceritanya Bu?" lanjutku penasaran.
"Tadinya saya dari Mekkah, mau tanya-tanya. Mau ikut pulang. Terus si ibu itu bilang, ya ikut saya aja, yang bayar biar cepat pulang. Kata saya berapa bayarnya Bu. Dia bilang 2 ribu satu orang, 5 orang dianggap 3 tiket, jadi 6 ribu, tambah ngasih orang safarah 2 ribu. Jadi semuanya 8 ribu," terangnya sambil mengayun-ngayunkan bayi yang tengah lelap di pangkuannya.
"Saya udah gak punya duit lagi pak. Saya kasih dia (ibu tua) semua," tutur ibu itu dengan perasaan sangat kecewa, sambil menepuk-nepuk bayinya.
"Oke Bu, tunggu di sini, jangan ke mana-mana," pintaku.
Aku bergegas mencari Bapak FA, salah satu PF Konsuler di KJRI Jeddah, untuk ikut membantu mengungkap praktik haram ini.
Pak FA kemudian mengambil alih kendali "penyidikan" ini, semantara aku segera keluar ruangan mencari ibu tua yang diduga kuat sebagai pelaku penipuan kepada ibu malang itu.
"Berhenti Mas," teriakku kepada lelaki yang tengah mendorong ibu tua yang belakangan terungkap memiliki nama berinisial Khxxxxx.
Aku ambil lembar SPLPnya dan segera meminta bantuan seorang teman untuk membawa ibu itu ke ruanganku.
Setibanya di ruanganku, ibu tua itu mendadak lemas dan tidak mampu berkata apa-apa di hadapan Pak FA dan ibu yang menjadi korban. Aku menduga ibu itu sudah merasa bahwa ia akan ditanya-tanya seputar beberapa lembar uang riyal pecahan 500-an itu yang ia ambil secara tidak halal. Ibu tua itu merasa terpojok dan tidak bisa mengelak, pasalnya ibu korban "menelanjangi" habis-habisan kelakuan ibu tua yang tak terpuji itu.
Siapa sangka seorang ibu tua dengan tongkat di tangannya karena tidak mampu berjalan dan harus ditandu dengan kursi roda, begitu tega "memakan" saudara senasib yang sama-sama tengah mengharapkan bantuan agar bisa pulang dengan tenang ke kampung halaman.
"Apa dasarnya ibu minta uang 8 ribu dari ibu ini?" selidik Pak FA.
"Disuruh pak Ahxxx. Katanya kalau ingin cepat, beli tiket sendiri, 1 orang 2 ribu. 2 ribu buat orang safarah," jawab itu tua itu lirih.
"Terus, orang safarahnya itu siapa?" tanya Pak FA lagi.
"Nggak tau. Itu kata Pak Ahxxx," jawab ibu tua yang terlihat lesu tak bertenaga.
"Sudah berapa orang bu, yang bayar ke ibu," tanyak Pak FA dengan penuh selidik.
Ibu itu tidak menjawab, cuma menggeleng-gelengkan kepala.
"Ibu kenal di mana dengan ibu ini?" tanya Pak FA sambil menunjuk ke arah korban yang duduk di sampingnya.
"Di sini," jawabnya singkat. Maksudnya ia mengenal korban di kantor KJRI Jeddah ketika sama-sama ikut mendaftarkan diri ikut program pemulangan gratis oleh pemerintah.
"Sudah, begini aja bu. Uang itu sekarang ada di mana?" tanya Pak FA.
"Ada. Belum saya setor ke Pak Ahxxx," jawabnya.
"Ada di mana, Bu?" tanya Pak FA lagi, kali ini dengan nada tinggi.
"Di rumah," jawab ibu itu pendek.
"Begini aja Bu. Ibu tidak akan kami bawa ke Tarhil sebelum ibu kembalikan uang itu ke ibu ini (korban). Bahkan ibu bisa dipenjarakan atas dakwaan tindak pidana penipuan gara-gara ini," ucap Pak FA.
Perlahan-lahan dengan tangan gemetar, sang ibu tua membuka tas berwarna putih. Sepintas terlihat tas itu terbuat dari kulit dan mungkin bukan tas murahan. Ia lalu mengeluarkan amplop berwarna hijau muda terlipat, dan menarik uang riyal pecahan 500-an sebanyak 12 lembar. Uang itu kemudian diserahkannya ke korban. Jumlahnya 6 ribu riyal.
"Sisanya ke mana Bu?" tanya Pak FA.
"Saya pake berobat Pak," jawabnya.
Sumber: Sebagaimana dituturkan seorang petugas, berdasarkan hasil rekaman hasil pemeriksaan







----------------------
Inilah sepenggal peristiwa nyata yang ikut mewarnai kegiatan program pemulangan GRATIS oleh pemerintah RI. Di balik misi mulia pemerintah bekerja sama dengan sejumlah ormas dan LSM setempat, masih saja ada oknum atau pihak-pihak yang berusaha mengeruk keuntungan dari sedara sesama yang tengah dilanda kesusahan untuk pulang dan membutuhkan pertolongan.
Masih terdapat beberapa temuan yang kini masih tengah diselidiki kebernarannya sebelum diuangkap ke publik.
Sekedar untuk diketahui oleh semua pihak, pemerintah melalui KJRI Jeddah terus secara konsisten membantu proses pemulangan baik melalui tarhil, pemulangan secara mandiri bagi yang ber-visa umrah dan ziarah yang melebihi batas izin tinggal, maupun yang pemulangan gratis yang difasilitasi oleh pemerintah.
DALAM OKTOBER 2015 SAJA TERCATAT SEBANYAK 1.213 ORANG TELAH DIDEPORTASI MELALUI TARHIL SYUMAISI, DAN SELAMA PERIODE JANUARI-OKTOBER 2015, TOTAL WNIO YANG DIPULANGKAN DARI ARAB SAUDI VIA TARHIL SYUMAISI BERJUMLAH 10.318 ORANG.
Sementara itu, TAHAP PERTAMA PROGRAM PEMULANGAN GRATIS oleh pemerintah tercatat sebanyak 47 orang. TAHAP KEDUA, telah diterbangkan dari Arab Saudi pada hari Selasa, tanggal 10 November sebanyak 450 orang yang terdiri dari penumpang dewasa dan anak-anak, menggunakan dua pesawat sekaligus yaitu pesawat khusus AirAsia Extra (IAAX) XT 2994 dan pesawat Emirates EK 356.
Atas semua itu, kami mengajak semua pihak agar kerja sama baik, saling membahu-membantu sesama yang telah terjalin dengan baik selama ini, jangan sampai dikotori oleh praktik-praktik tidak terpuji, membuat saudara-saudara yang sudah susah tambah susah.
DAN untuk Saudara-saudara yang tidak berdokumen resmi di Arab Saudi dan berniat pulang, diimbau agar waspada terhadap bujuk-rayu oknum yang berusaha memungut bayaran dengan mengatasnamakan petugas KJRI Jeddah atau safarah.
KJRI Jeddah sekali lagi menegaskan bahwa pemulangan ini GRATIS. Semua biaya ditanggung oleh pemerintah.
Jadi, waspadalah! Waspadalah! Waspadah!
Seraya berdoa semoga Allah SWT melindungi kita semua dari segala makhlukNYA yang berniat jahat kepada kita. Amiiin Yaa Rabbal Alamin
Salam Persaudaraan untuk kita semua,
Admin
Foto Pensosbud Kjri.

KBRI RIYADH GENCAR PULANGKAN TKI BERMASALAH

GARDA BMI News:

KBRI Riyadh kembali membantu kepulangan 63 TKI bermasalah pada hari Senin, 16 November 2015 menggunakan maskapai penerbangan Qatar Airways. Sebanyak 59 TKI yang dipulangkan berasal dari penampungan KBRI Riyadh “RUHAMA”, sementara 4 lainnya berasal dari Kantor Urusan Ketenagakerjaan Wanita (Tasawul) Dammam.

Para TKI bermasalah ini adalah WNI yang tinggal di Arab Saudi melebihi masa kerjanya serta tidak memiliki dokumen keimigrasian dan kependudukan. Dengan segala permasalahannya, mereka minta perlindungan ke KBRI dan bantuan pemulangan ke Indonesia.

“Kami menyebut mereka sebagai WNI Overstayer dan TKI Undocumented,” jelas Chairil Anhar Siregar, Ketua Tim Pemulangan TKI KBRI Riyadh.

Dalam menfasilitasi kepulangan mereka hingga ke tanah air, KBRI Riyadh telah memberikan bantuan kepada mereka sejak awal mereka datang untuk meminta perlindungan. Bantuan tersebut antara lain meliputi penyedian penampungan yang layak, memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari, koordinasi dengan aparat berwenang setempat untuk memberikan izin meninggalkan Kerajaan Arab Saudi dengan status exit only hingga menyediakan tiket kepulangan mereka.

Untuk memastikan kelancaran proses pemulangan dimaksud, KBRI Riyadh telah menugaskan salah seorang local staff, Surahmat Oben untuk memberikan pendampingan. KBRI Riyadh juga telah berkoordinasi dengan KBRI Doha menggunakan jalur komunikasi resmi untuk turut memastikan kelancaran pergantian pesawat para TKI selama transit di Bandara Internasional Doha, Qatar. Selain itu KBRI Riyadh juga telah berkoordinasi dengan beberapa institusi di Indonesia seperti Direktorat Perlindungan WNI dan BHI Kemlu, Kemnaker dan BNP2TKI.

“KBRI Riyadh akan terus upayakan pemulangan para TKI bermasalah, tidak hanya bagi yang ditampung namun juga mereka yang berada di instansi pemerintahan setempat, seperti Tasawul dan Kantor Detensi Imigrasi (Tarhil),” ujar Chairil.
Sumber Berita: Pensosbud KBRI


Tiga TKW Datangi DPP Garda BMI 


GARDA BMI News :
Posted by: DPP GBMI



Jakarta:
DPP Garda BMI menerima tiga orang TKI pelapor 16/11 yang baru tiba di tanah air tiga hari yang lalu, diterima Kordinator Advokasi Ali Abdurahman, ketiga TKI tersebut berinisial FL, SY dan PS datang untuk menindak lanjuti laporan sebelumnya di Makkah sebulan yang lalu 06/10, melaporkan kepada tim Garda BMI Arab Saudi bahwa mereka selama 18 bulan bekerja tidak mendapatkan gaji sesuai Perjanjian Kontrak Kerja tidak mendapat tempat yang layak,
Tim Garda BMI Arab Saudi menyarankan agar ketiganya untuk melapor ke KJRI, pada tanggal 12/10 mereka ke Jeddah dibantu Muhammad Roland Sitompul ahirnya ketiganya bisa masuk ke KJRI dan melaporkan nasibnya,
Dibantu Pihak KJRI melakukan mediasi dengan pihak Majikan tidak menemui kesepakatan ahirnya ketiganya memilih pulang dengan mengeluarkan uang 3500 real untuk mendaptkan Exit ahirnya bisa pulang.

Sebagaimana aturan yang berlaku tentang Hak dan Kewajiban TKI yang dipekerjakan tidak sesuai dengan Perjanjian Kontrak Kerja  dan tentang hak klaim asuransi TKI,
"Dengal Hal tersebut DPP Garda BMI berkewajiban membantu mengurus klaim Asuransi tersebut agar ketiganya mendapatkan hak Asuransi hak gaji dan sebagainya". ujar Ali Abdurahman. (DPPGBMI).

81 Karyawan UNISTAR di Telantarkan Hingga 3 Hari Tidak Makan

GARDA BMI News:
Posted by: Kang Dul
Riyadh Arab Saudi  Senin,16/11/2015






PF Konsuler (Bpk.Ahmad Dede Rifai) Bersam Staf KBRI Riyadh
Mendatangi Camp Unistar (Bin Laden) Daerah Yarmuk Riyadh.

Pukul : 13.00 WKSA
Pasalnya pada hari Ahad  15/11/2015 yang lalu . Para Perwakilan Pekerja dari Unistar mendatangi KBRI Riyadh.bermaksud ingin mendapatkan Tuntutannya dan Hak-Haknya.
dengan di wakili 3 orang  yang di ketuai pak Abdullah.mereka menemui bapak Temmy Prayitno Wachyu di dampingi oleh staff nya Bpk Ibda.
memaparkan keinginannya berupa Tuntutan di antaranya :

Gaji tidak di berikan bervariasi anatara 1 bulan samapai 4 bulan.
tidak di pekerjakan.
dan selesai kontrak tidak di pulangkan.

Pak Abdullah (Perwakilan dari pekerja Unistar) mengatakan Pada Saat Keluar Dari Gedung KBRI .
Bahwa KBRI tidak bisa meng exitkan langsung .terkecuali jika yang mengexitkan pihak UNISTAR demikian ujarnya. dengan loby-loby dari jajaran GARDA BMI RIYADH ke pihak KBRI Terfokus pada masalah konsumsi mereka. berawal dari keluhan seorang pekerja dari unistar mengeluhkan pada Bapak Ari Yoga (Humas 2 GARDA BMI RIYADH). "Kami bersama teman-teman di Camp UNISTAR Belum Makan Selama 3 Hari" Ujarnya Hingga Esoknya Bpk Ari Yoga membawanya ke Acara Pertemuan yang di adakan GARDA BMI RIYADH di Alhair.
pada acara tersebutkan akhirnya memutuskan untuk mendonasikan dan mengumpulkan berupa sumbangan pada UNISTAR Selain membahas masalah lainnya.

Pada Malam Harinya Pukul : 09.00 15/11/2015 Kang dul (Sekum GARDA BMI RIYADH) belanja Kebutuhan Mereka.dan langsung memberitahukan Ke Ari Yoga (Humas II) untuk bersama sama mendatangi Camp UNISTAR.





Div Kominfo (Agus) mengatakan Sy Sudah Memberikan info ke pihak KBRI bahwa  Pekerja Unistar Belum Makan Selama 3 hari.
Esoknya KBRI meng iya kan ke inginan Agus.dan langsung memblanjakannya kebutuhan pokok.
Hingga Tepat Pukul:13.15 WKSA  16/11/2015. PF Konsuler dan Staff KBRI di Dampingi Ari Yoga (Humas II) Bertandang Ke Camp UNISTAR yg berada di wilayah Yarmuk Riyadh.
dengan membawa Sembako yang di butuhkan Pekerja dan mengadakan tanya jawab hingga pemberian Exit permit pada 18 Orang pekerja.itupun bertahap.





hari ini : Selasa. 17/11/2015 PF konsuler mengatakan Ke Sekum Melalui Whatsap  Sekitar 11 Orang mendapatkan Exit permitnya (KDL)


Senin, 16 November 2015

"YUYUN MUNAWAROH DIDUGA TKW KORBAN TRAFICKING MENERIMA PERLAKUAN KASAR JUGA ANCAMAN TIDAK DI GAJI OLEH SANG MAJIKAN"

GARDA BMI Arab Saudi News :
Posted by : Team Garda BMI Arab Saudi

Senyum manis itu kini telah hilang,hilang lantaran penderitaan,hilang karena di rundung kesedihan,hilang di sebabkan kegelisahan,semua menjadi buram,tidak lagi seperti pada cerita ini
Tak henti hentinya kita mendengar berita tentang perlakuan kasar majikan terhadap TKI khususnya terhadap PRT di Timur Tengah
Harapan untuk mengubah Ekonomi keluarga,salah satu alasan kuat Yuyun Munawaroh memilih sebagai TKI, tidak lagi memikirkan resiko yang akan di hadapi, yang dipikirkan Kesejahteraan dan Kebahagian Keluarga adalah segalanya.
Ini yang dialami Yuyun Munawaroh Tkw asal Kampung Sipon Gunung Halu Desa,sindang jaya,kec.Ciranjang Kab.Cianjur Jawa Barat melaporkan pada Garda BMI Arab Saudi12/1115,
Yuyun Munawaroh diberangkatkan oleh PT.Al Zubara Man Plower Kota Bekasi dengan Visa PRT dengan Negara tujuan Bahrain pada bulan November 2014
Di Bahrain Yuyun Munawaroh bekerja pada keluarga "Aqeel Abdulredha Jaafar Ali Hasan Al Mebad" selama 1 bulan dan hanya di beri waktu istirahat 3 jam dalam satu hari satu malam,lantaran segudang tuntutan pekerjaan yang harus dia kerjakan.
Lantaran tidak kuat dengan tanggung jawab pekerjaan yang berat,Yuyun Munawaroh mengadu pada Agency minta di pulangkan ke indonesia, namun pihak Agency justru balik marah dan menyalahkan malah bilang tidak mau bekerja,
Agency menolak permintaannya dengan alasan baru dan kalaupun memaksa Yuyun Munawaroh harus menanggung seluruh biaya yang telah dikeluarkan oleh Majikannya,
Pihak Agency memberikan dua opsi terhadap Yuyun Munawaroh,
1. Mengganti biaya yang di keluarkan oleh pihak majikan,
2. Pindah majikan baru,
Dari Opsi tersebut Yuyun Munawaroh memilih opsi kedua,dengan harapan majikan yang baru akan lebih baik lagi
Tidak mengerti bagimana proses yang di lakukan pihak agency dan Majikannya Yuyun Munawaroh ahirnya dipindakan ke Saudi Arabia tepatnya sebelah utara dengan perkirakan perjalanan memakan waktu kira kira 6 jam menuju kota Riyadh dan tetap menggunakan dokumen atas nama Majikan pertama di Bahrain tanpa adanya perubahan status.
Majikannya yang baru mengatakan jika dia dibeli seharga 25.000.Real Saudi atau setara Rp.87.500.000,dengan kurs Rp.3.500/1. Real Saudi
Tidak ada pilihan selain mengikuti opsi yang telah di pilihnya Yuyun Munawaroh berharap akan lebih baik dari Majikan sebelumnya
Seperti dalam sebuah pribahasa "Mujur Tak Dapat Diraih Malang Tak Dapat Ditolak" menggambarkan kisah perjalanannya dan ternyata harapan untuk mendapatkan majikan yang lebih baik dari sebelumnya hanyalah mimpi buat Yuyun Munawaroh,
Betapa tidak di lingkungan kelurga besar majikannya yang baru justru lebih menderita, tidak hanya waktu istirahat yang kurang, makanpun sering diberi makanan yang sudah basi oleh majikannya, belum lagi jika di anggap ada pekerjaan yang salah,caci maki, ucapan kotor sang Majikan setiap saat didapatkan, ancam tidak digaji,bahkan tidak jarang tangan sang majikan mendarat di tubuhnya, segudang persoalan yang dia hadapi setiap harinya lebih jahat dan tidak memiliki rasa prikemanusiaan seperti tawanan perang yang diperlakukan semena mena, Meminta pulangpun hanya mendapat jawaban yang sama yaitu menanggung seluruh biaya, yang saya pikirkan sekarang bagimana caranya saya bisa keluar dari rumah majikan,walaupun harus kabur dengan segala resiko yang akan saya hadapi,menurut saya itu lebih baik dari pada bertahan di kandang srigala yang setiap waktu menyantap saya,ujar Yuyun.(GBMIAS).