Gabungan Aliansi
Rakyat Daerah Untuk Buruh Migran Indonesia
|
PROFIL
ORGANISASI
GARDA BMI
Gabungan
Aliansi Rakyat Daerah untuk Buruh Migran Indonesia
A.
LATAR BELAKANG
Dalam
menegakkan keadilan dan melakukan pembelaan atas HAM, setiap individu
sebenarnya terdapat beberapa cara untuk merealisasikannya, diantaranya adalah
melebur dalam suatu wadah organisasi massa komunitas Buruh Migran Indonesia
(BMI) yang didalamnya memuat visi, misi, tujuan dan strategi serta komitmen
bersama. Karena dengan organisasi merupakan instrumen untuk menciptakan dinamika
dan harmoni dalam kehidupan berikut dengan permasalahan di dalamnya. Melihat
begitu penting dan fundamental permasalahan yang dialami oleh BMI, sudah
sepatutnya melalui prinsip gerakan untuk melawan ketidakadilan atau selamanya
akan tertindas, tereksploitasi, dan teraniaya hak–haknya.
Konsisten
dan patriotisme merupakan modal utama untuk mencapai kemandirian suatu
organisasi komunitas BMI. Berdasarkan visi dan misi yang terumuskan dalam
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga organisasi berusaha dengan semaksimal
mungkin untuk mengakomodir setiap kepentingan BMI, tentunya dengan memandang
etika, nilai, dan hukum yang berlaku di NKRI. GARDA BMI (Gabungan Aliansi
Rakyat Daerah untuk Buruh Migran Indonesia) memiliki asas yang independen dalam
menentukan setiap gerakan luhur yang dijiwai dengan spirit pantang menyerah dan
tidak mudah putus asa untuk mewujudkan kepentingan BMI.
Sebagai
organisasi masa, GARDA BMI tidak bermaksud melakukan kegiatan yang menyudutkan
pihak manapun tanpa menunjukkan alternatif solusi yang dapat dilaksanakan.
GARDA BMI juga tidak melakukan kegiatan politik praktis yang dapat membelenggu
kebebasan gerakan dan tindakan yang berdasarkan etika dan tidak boleh
diskriminatif.
Dalam mengembangkan kemandiriannya, GARDA BMI tidak
berpretensi melakukan semua kegiatan
sendiri. Banyak kegiatan GARDA BMI justru berkembang dengan
adanya dukungan berupa
kerjasama dari banyak pihak yang bersifat menjunjung tinggi
profesionalisme. Walaupun demikian GARDA BMI akan terus menggali dan
meningkatkan potensi dan sumber daya
yang dimiliki oleh anggota untuk
memperkuat organisasi yang pada akhirnya dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi kepentingan BMI.
Berawal
dari keinginan masyarakat, khususnya warga yang memiliki latar belakang sebagai
BMI di daerah yang selama ini arus gerakannya masih belum dirasakan pada
tingkatan nasional, maka terbentuklah wadah untuk organisasi-organisasi daerah
tersebut dalam gabungan organisasi ini. Sebelumnya telah terbentuk jaringan
organisasi yang intens terhadap permasalahan buruh migran, diantaranya adalah
Rekanbumi atau Relawan Kemanusiaan untuk Buruh Migran Migran Indonesia. Pada
jaringan ini terdapat unsur-unsur organisasi BMI.
Garda
BMI sebenarnya telah berdiri sejak November 2009, namun gerakannya masih belum
dirasakan untuk perbaikan dan keadilan hak-hak buruh migrant. Hingga pada awal
tahun 2012, dewan pendiri Garda BMI menginginkan agar organisasi ini eksis
kembali mewujudkan cita-cita keadilan bagi BMI. Maka dari sembilan dewan
pendiri tersebut, yaitu: Faisol Riza, Chusnunia, Jazilul
Fawaid, Syaiful Bahri Anshori, Muh. Hassanudin Wahid, Ali Syaifudin, Muthowwif
Wahidni, Eddy Purwanto, dan Moh. Miftah Farid; memutuskan untuk mengangkat Moh. Miftah Farid sebagai Ketua Umum Garda BMI.
Saat ini Garda BMI memiliki jaringan organisasi dan LSM
dengan isu BMI yang tersebar di sembilan negara, delapan propinsi dan limapuluh
daerah/kota. Adapun kedelapan negara tersebut ialah Malaysia, Brunei Darussalam, Taiwan, Hongkong, Korea, Jepang, Mesir,
Kuwait, Arab Saudi. Sedangkan sembilan propinsi tersebut meliputi; DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa
Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta, NTB, NTT dan Lampung. Dimana dari
daerah-daerah tersebut merupakan kantong BMI.
B.
NAMA ORGANISASI
GARDA BMI
(Gabungan Aliansi Rakyat Daerah untuk Buruh Migran Indonesia)
C.
VISI ORGANISASI
Memperjuangan
dalam meningkatkan harkat, martabat, dan kesejahteraan BMI demi terwujudnya
masyarakat BMI yang mandiri, kritis, dan sejahtera berdasarkan nilai-nilai
demokrasi dan berkeadilan gender.
D.
TUJUAN
1.
Terbentuknya solidaritas antar Buruh Migran Indonesia
2.
Meningkatnya posisi tawar Buruh Migran Indonesia
3.
Terlindunginya masyarakat Buruh Migran Indonesia dan hak-haknya
terpenuhi
4.
Terbangunnya kemandirian dan kesadaran kritis Buruh Migran
Indonesia
5.
Tertanganinya kasus-kasus Buruh Migran Indonesia
6.
Meningkatnya
Sumber Daya Manusia bagi Buruh Migran Indonesia
E.
PRINSIP GARDA BMI
GARDA BMI
sebagai sebuah organisasi massa selalu berpedoman pada
nilai, visi dan misi serta strategi untuk mencapai tujuannya seperti yang telah
ditetapkan dalam AD/ART organisasi.
Nilai, visi dan misi serta
strategi inilah yang dipakai sebagai
acuan untuk kemudian diterjemahkan dalam setiap aktivitas dan kegiatan yang
diadakan oleh organisasi ini. Garda BMI adalah organisasi yang memiliki sifat:
1. Mengutamakan kepentingan bangsa dan
negara Indonesia.
2. Tidak mencari keuntungan belaka.
3. Tidak menjalankan politik praktis.
4. Tidak diskriminatif.
5. Mandiri, bebas dan lepas dari keterikatan dengan organisasi lain.
F.
NILAI GARDA BMI
Dalam melaksanakan kegiatannya, Garda BMI beserta anggotanya menjunjung tinggi dan melipat – gandakan nilai – nilai
berikut :
1.
Kejujuran
2.
Keterbukaan
3.
Kesadaran
4.
Kesetaraan
5.
Kemandirian
6.
Konsisten
7.
Kerja
sama
G.
STRATEGI GARDA BMI
1.
Membangun
kesadaran untuk membentuk jaringan melalui sosialisasi dan pengorganisasian
komunitas BMI;
2.
Memberi
peluang sebesar – besarnya bagi masyarakat / komunitas yang ingin bergabung
dalam memperjuangkan setiap hak – hak BMI;
3.
Mengembangkan
diskusi ilmiah di antara anggota dengan penuh
keterbukaan, konsisten, jujur dan beretika untuk mencapai konsensus yang
terbaik;
4.
Membina
hubungan yang sinergis dengan institusi / organisasi yang berhubungan atas
dasar profesionalisme yang saling menguntungkan;
5.
Mengupayakan
terbentuknya lembaga keuangan yang akuntabel bagi komunitas;
6.
Membantu
dan mengembangkan kapasitas masyarakat / komunitas dalam permasalahan ekonomi
melalui pemanfaatan remitansi dan turut
serta dalam proses melatih masyarakat guna untuk menciptakan
kemandirian;
7.
Melakukan
pendampingan secara intensif terhadap korban, baik secara teknis maupun dalam
rangka menjerat pelaku;
8.
Melakukan
analisis dan kajian terhadap arah ataupun kebijakan pemerintah terhadap
kepentingan BMI;
9.
Membuka
ruang informasi kepada semua pihak terkait dengan proses migrasi yang aman dan
benar; dan
10. Mendokumentasikan dan mengarsipkan
setiap kegiatan dan permasalahan guna untuk kepentingan evaluasi yang
selanjutnya dapat digunakan untuk menentukan arah gerakan.
H.
GARDA BMI DI MASA DEPAN
Diharapkan Garda BMI di masa depan akan mencapai hal – hal sebagai
berikut:
1.
Masyarakat
/ komunitas menyadari akan pentingnya melebur menjadi satu dalam wadah
organisasi;
2.
Menciptakan
komunitas intelektual yang didasari dengan sikap ilmiah yang berfungsi untuk
mengakomodir kepentingan BMI;
3.
Memiliki
bargain dengan dasar profesionalisme di semua
kalangan baik instansi pemerintah maupun swasta;
4.
Masyarakat
/ komunitas menyadari tentang pemanfaatan remitansi sebagai modal usaha di
kampung halaman;
5.
Komunitas
memilki koperasi yang berfungsi sebagai motor perekonomian yang dimanfaatkan
oleh masyarakat sekitar;
6.
Peningkatan
kapasitas masyarakat dalam pelbagai hal yang terkait dengan kepentingan BMI;
7.
Masyarakat
menyadari tentang modus yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab
sehingga mampu untuk mengambil tindakan untuk menjerat pelaku;
8.
Negara
memiliki produk hukum yang representatif untuk kepentingan BMI;
9.
Masyarakat
memahami tentang proses migrasi yang aman dan benar; dan
10. Memilki dokumentasi dari pelbagai
kegiatan yang pernah dilakukan sebagai bahan evaluasi di masa mendatang.
I.
NEGARA PERWAKILAN GARDA BMI
1.
Malaysia,
2.
Brunei Darussalam,
3.
Taiwan,
4.
Hongkong,
5.
Korea,
6.
Jepang,
7.
Mesir,
8.
Kuwait,
9.
Arab Saudi.
J.
PROFIL PENDIRI DAN KETUA UMUM GARDA BMI
Dari sembilan
dewan pendiri tersebut, yaitu: Faisol Riza, Chusnunia, Jazilul Fawaid, Syaiful Bahri
Anshori, Muh. Hassanudin Wahid, Ali Syaifudin, Muthowwif Wahidni, Eddy
Purwanto, dan Moh. Miftah Farid; memutuskan
untuk mengangkat Moh. Miftah Farid
sebagai Ketua Umum Garda BMI.
Moh. Miftah Farid, lahir di Banyuwangi pada tanggal 10 Pebruari 1981. Pernah menjadi Buruh Migran di Yordania pada
tahun 2000. Saat ini bekerja sebagai anggota Satgas TKI RI B. Pengalaman Organisasi, mantan Ketua Umum SBMI
(Serikat Buruh Migran Indonesia) selama dua kali periode. Staff Khusus
Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (2009-2014). Aktif mengikuti diskusi
dalam rangka promosi hak – hak Buruh Migran dan Perempuan, baik di tingkat
nasional, regional maupun Internasional. Saat ini menjabat sebagai Staff Khusus
Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI).
K.
SUSUNAN PENGURUS GARDA BMI 2015-2020
Ketua Umum :
Moh. Miftah Farid
Ketua I Bidang Hubungan Internasional :
Mimif Miftah
Ketua II Bidang Penelitian dan Pengembangan : Nelly Rotua Pakpahan
Ketua III Bidang Ekonomi :
Esi Siti Fasi’ah
Ketua IV Bidang Kebudayaan :
Aslah Mukafi
Ketua V Bidang Advokasi :
Dalail Choirot
Ketua VI Bidang Komunikasi dan Informasi : Priyo Pamungkas Kustiadi
Ketua VII Bidang Sosial dan Politik :
Imamah Rowie
Ketua VIII Bidang Pemberdayaan dan Reintegrasi : Muhammad Mahfudz
Ketua IX Bidang Agitasi dan Publikasi :
Moh. Yassir
Ketua X Ideologi dan Kaderisasi :
Zainul Arifin
Sekretaris Jenderal :
Muhammad Ghazali Sirajang
Wakil Sekretaris Jenderal I Bidang Program Pemerintah : Tati Rachmawati
Wakil Sekretaris Jenderal II Bidang Organisasi dan Keanggotaan : Mohammad Anis Mansur
Wakil Sekretaris Jenderal III Bidang Pengembangan SDM : Anjani Amitya Kirana
Bendahara :
Elly Herlia
Wakil Bendahara :
Khotibul Umam
L.
ALAMAT DPP GARDA BMI
Jalan Raden
Saleh I No. 07A Kenari, Kec. Senen Jakarta Pusat
M.
PENUTUP
GARDA
BMI ialah wujud dari perjuangan dalam mengaplikasikan segala konsep serta
gagasan terkait ketenagakerjaan. Kami sangat berharap GARDA BMI akan lebih
besar dan turut serta dalam memperjuangkan hak-hak BMI sebagai buruh, manusia
seutuhnya dan WNI yang berdaulat. Semoga GARDA BMI dapat berkontribusi dalam
memberikan solusi kepada masyarakat dan sanggup menegakkan keadilan kepada BMI
serta berupaya menciptakan masyarakat madani yang kondusif demi terwujudnya BMI
yang kreatif, mandiri dan bermartabat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar